Jakarta - Long Term Evolution (LTE) merupakan inovasi yang digadang-gadang akan menjadi teknologi generasi keempat (4G). Kira-kira bagaimana peluang implementasi teknologi ini di Indonesia?
Menurut Henrik Brograard, Head of Sales Nokia Siemens Network Indonesia, masa depan LTE di Tanah Air masih tergantung dari berbagai pihak terkait.
Misalnya, jika dilihat dari sisi operator dan vendor jaringan, mereka dianggap telah siap dari sisi infrastruktur, hardware dan teknologi. Namun jika hal itu dipandang dari sudut konsumen, maka rasanya masih harus menunggu.
"Lihat saja ponsel dan laptop yang beredar sekarang, belum ada yang sudah support LTE," ujarnya, dalam sebuah diskusi terbatas dengan sejumlah wartawan di Menara Mulia, Jakarta, Kamis (1/4/2010).
Satu lagi, lanjut Henrik, yang memegang peran penting dalam implementasi LTE di Indonesia adalah dari sisi pemerintah selaku regulator. "Kalau dari regulator saya melihatnya masih fifty-fifty, sebab mereka masih berusaha untuk menata frekuensi," tukasnya.
Pun demikian, bukan berarti LTE yang konon memiliki kecepatan transfer data hingga 100 Mbps itu masih jauh untuk dicicipi rakyat Indonesia. Sebab, meski dari sisi handset belum ada yang diluncurkan tapi para operator dan vendor jaringan sudah mempersiapkan teknologi ini.
"Saya memprediksi pada akhir tahun ini dan semester pertama 2011, operator akan melakukan uji coba. Dan pada akhir tahun 2011 akan menjajal LTE dalam lingkup terbatas," lanjut Henrik.
Optimisme tersebut tentu bukan tanpa alasan. Sebab untuk pengadopsian LTE jika dilihat dari hardware para vendor sudah siap. Selain itu, operator telekomunikasi Tanah Air juga dianggap sukses dalam menggelar teknologi HSPA+ yang mampu mendistribusikan data dengan kecepatan hingga 21 Mbps.
"Saya bahkan berani mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan implementasi LTE terbesar," Henrik menandaskan
Sumber : detikInet.com.
0 komentar:
Posting Komentar